Dzikrullah (Mengingat Allah)

Dzikrullah atau mengingat Allah dapat dilakukan melalui lisan, hati, maupun tindakan nyata. Memasuki tahun 2013, integrasi dzikir dalam aktivitas sehari-hari menjadi kunci untuk menjaga stabilitas mental dan spiritual. 

Berikut adalah cara-cara melakukan dzikrullah sesuai tuntunan:

1. Dzikir Lisan (Kalimat Thayyibah) 

Mengucapkan kalimat-kalimat yang dicintai Allah adalah bentuk dzikir yang paling ringan namun besar timbangannya. 

Empat Kalimat Utama: Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah), Laa ilaha illallah (Tiada Tuhan Selain Allah), dan Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

Dzikir Paling Utama: Mengucapkan Laa ilaha illallah dianggap sebagai dzikir terbaik.

Kalimat yang Berat Timbangannya: Subhanallahi wa bihamdihi, Subhanallahil 'adzhim.

Istighfar: Memohon ampunan dengan mengucapkan Astaghfirullah secara rutin. 

2. Dzikir Hati dan Pikiran

Dzikir ini dilakukan tanpa suara, namun dengan kesadaran penuh akan kehadiran Allah. 

Tafakur: Merenungkan keindahan dan keagungan ciptaan Allah di alam semesta sebagai bentuk pengakuan atas kekuasaan-Nya.

Menghadirkan Allah: Merasakan pengawasan Allah (Muraqabah) dalam setiap niat dan tindakan.

Mengingat Hukum-Nya: Mengingat perintah dan larangan Allah saat hendak melakukan sesuatu adalah bentuk dzikir yang melindungi diri dari dosa. 

3. Dzikir Melalui Amal Perbuatan 

Mengingat Allah juga diwujudkan dalam kepatuhan beribadah: 

Salat Tepat Waktu: Salat adalah bentuk dzikir paling utama dan cara terkuat untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Membaca Al-Qur'an: Al-Qur'an adalah bentuk dzikir yang paling efektif karena berisi firman Allah langsung.

Berbakti kepada Orang Tua: Melakukan kebaikan (birrul walidain) dengan niat karena Allah juga termasuk dalam cakupan dzikir. 

4. Waktu-Waktu Dzikir yang Disunnahkan

Dzikir Pagi dan Petang: Membaca perlindungan seperti "Bismillahilladzi la yadhurru ma'asmihi..." tiga kali di waktu pagi dan sore hari.

Dzikir Setelah Salat: Membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 kali.

Dzikir Sebelum Beraktivitas: Memulai segala sesuatu dengan Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim). 

Adab dalam Berdzikir

Agar dzikir memberikan ketenangan maksimal, perhatikan adab berikut:

Niat Ikhlas: Semata-mata karena Allah, bukan untuk pamer.

Khusyuk dan Rendah Hati: Menyadari kehinaan diri di hadapan kebesaran Allah.

Menggunakan Ruas Jari: Rasulullah SAW mencontohkan berdzikir (menghitung jumlahnya) menggunakan ruas jari tangan kanan.

Posisi: Boleh dilakukan dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring, namun duduk dengan tenang dan menghadap kiblat lebih diutamakan. 

Untuk memudahkan rutinitas, Anda dapat menggunakan Panduan Dzikir Pagi Petang Kemenag yang tersedia secara daring atau aplikasi zikir terpercaya

Komentar

Postingan Populer