Kantin Sekolah Sehat dan Ideal


Kantin sekolah bukan seperti kantin sebuah kantor. Kantin sekolah merupakan garda terdepan dalam membentuk masyarakat yang sehat. Lebih jauh lagi, kantin sehat merupakan sebuah gerbang menuju kesadaran kesehatan bagi generasi masa depan.

Ada jejak yang jauh ke depan. Membentuk sebuah masyarakat yang sehat. Juga masyarakat yang sadar akan arti penting kesehatan. Oleh karena itu, kantin sekolah harus menjadi titik pijak yang sangat perlu diperhatikan jika kita hendak membangun “sehat untuk semua”.

Sudah terlalu banyak korban jajanan tak sehat. Anak-anak sekolah dasar, utamanya. Yang sering membeli jajanan tak sehat di pintu gerbang sekolah. Kenapa mereka (anak-anak yang membeli dan orang-orang yang menjual) melakukan perbuatan itu? Apakah mereka tak sadar, bahwa mereka yang menjual jajanan tak sehat bisa terkena hukuman. Juga mereka yang membeli akan terkena dampak kesehatan walau dalam jangka yang akan panjang?

Tentu semuanya sadar. Mereka yang berdagang jajanan tak sehat di depan sekolah sadar akan akibat jika ada salah satu anak keracunan jajanan mereka yang tak sehat. Tapi, sikap ingin meraih untung sebanyak mungkin (telusupan sikap kapitalisme diam-diam) telah membuat para pedagang itu mempersetankan apa pun. Mereka bahkan tak berpikir seandainya yang terkena dampak jajanan tak sehat adalah anak atau saudaranya.

Anak-anak juga tahu akan ketidaksehatan jajanan murah yang ada di gerbang sekolah. Rata-rata mereka sudah diberitahu oleh orangtua atau guru akan kualitas jajanan murah yang ada di pintu gerbang sekolah. Tapi, lagi-lagi, dengan warna yang mencolok dan harga yang murah telah mengalahkan pesan orangtua dan guru mereka sendiri.

Sekolah? Inilah yang seharusnya disadarkan akan tanggungjawabnya. Sekolah harus bertanggungjawab akan ketersediaan jajanan sehat di lingkungan sekolah. Pertama, sekolah harus mau dan mampu menyediakan kantin sekolah yang sehat. Tak ada istilah sekolah kekurangan dana atau tak punya anggaran untuk membangun kantin sekolah yang sehat sebagaimana sering terdengar saat ini. Sekolah harus berusaha. Bisa dengan bantuan orangtua atau bantuan dari perusahaan-perusahaan yang peduli akan hal ini. Sekolah harus mau dan mampu mengadakan kantin sekolah sehat tanpa alasan apa pun, tanpa tawaran apa pun. Dalam konteks ini, dinas pendidikan kota atau kabupaten harus melakukan pemaksaan melalui sebuah aturan. Kesehatan anak-anak sudah sewajibnya dijadikan orientasi pengembangan kantin sekolah.

Kedua, melarang peserta didiknya membeli jajan selain dikatin yang sudah sehat tersebut. Anak-anak sering tak peduli dengan kesehatan jika melihat jajanan yang tampak mencolok dan murah. Dengan larangan jajan selain di kantin sekolah sehat, maka anak-anak akan terbiasa untuk memperhatikan aspek kesehatan dalam setiap asupan makanannya.

Sebetulnya, ada sesuatu yang lebih baik lagi. Jika sekolah menganjurkan setiap anak didiknya untuk membawa bekal dari rumah. Bagaimana pun juga, bekal dari rumah akan terjamin kesehatannya. Akan tetapi, jika sekolah mampu mengadakan kantin sekolah sehat, maka membawa bekal dari rumah tak perlu diwajibkan, cukup dianjurkan saja.

Kantin sekolah sehat memang bukan sesuatu yang terberikan. Kantin sehat harus dirancang dari awal. Dari proses pembangunan kantin sekolah, air bersih harus diprioritaskan. Air bersih yang selalu menjadi penjaga dari segala virus. Dengan air bersih, segala perabot dijaga dari kemungkinan penularan penyakit. Namun, air bersih ini sering dilupakan dalam proses awal pembangunan sebuah kantin sekolah sehat. Sehingga ketika sekolah akan mengembangkan kantin sekolah sehat harus ada proses renovasi yang tak sedikit mengeluarkan biaya.

Selain air bersih, jajanan di kantin sekolah sehat juga harus diawasi terus menerus. Jangan sampai, ketergodaan pengelola kantin untuk meraih untung banyak melupakan aspek kesehatan bagi para konsumennya yang notabene anak-anak didik kita. Kalau perlu dibentuk sebuah satuan khusus pengawas makanan atau jajanan kantin agar kantin tetap atau selalu berpegang pada pedoman makanan sehat.

Selama ini, yang sering keracunan makanan memang di sekolah negeri. Kenapa? Karena rata-rata mereka berangkat dari keluarga kurang mampu. Latar belakang yang terkadang tak peduli deangan kesehatan asupan makanan. Terkadang pertimbangan rasa dan harga murah lebih didahulukan dari aspek kesehatan jajanan.

Oleh karena itu, upaya mengembangkan kantin sekolah sehat tak boleh ditawar-tawar lagi. Kantin sekolah bukan hanya tempat jualan jajan pada anak-anak. Kantin sekolah adalah tempat pembelajaran bagi anak-anak generasi masa depan untuk menghargai kesehatan dari setiap makanan yang menjadi asupan. Kesehatan di sini bukan hanya berarti higienis, tapi juga mampu memberikan gizi yang dibutuhkan. Sering terlihat anak ngantuk saat pelajaran sekolah karena perut kosong tak sarapan pagi. Kebiasaan sarapan pagi juga merupakan kebiasaan yang harus terus digalakkan. Jangan sampai, karena alasan waktu yang mepet, membuat orangtua tak peduli dengan sarapan pagi anak-anaknya. Tanpa sarapan pagi, bukan hanya kesehatan anak terganggu. Konsentrasi mereka yang tak sarapan pagi juga tak akan pernah mencapai tingkat maksimal. Alangkah ruginya, jika anak-anak yang seharusnya mampu menyerap ilmu yang banyak, gagal melakukan semua itu karena orangtuanya terlalu sibuk dengan kantornya dan lupa menyediakan sarapan pagi. Sarapan pagi jelas penting dan sangat perlu untuk kesehatan dan sekaligus kecerdasan setiap pembelajar.

Penyuluhan arti kesehatan ke sekolah, kiranya difokuskan pada tiga hal itu. Pertama, jangan membeli jajanan asal murah di depan pintu gerbang sekolah. Kedua, sekolah dan dinas pendidikan harus mampu dan mau membangun dan mengembangkan kantin sekolah sehat. Ketiga, sarapan pagi harus menjadi kebiasaan bahkan kewajiban setiap pelajar. Jika tiga hal itu bisa dilakukan, maka kita sudah boleh berharap akan lahir sebuah generasi sehat yang akan hidup dengan gaya hidup sehat yang terpateri dalam hatinya. Kerja ini merupakan kerja terus menerus tanpa henti. Sekali berhenti, maka akan marak kembali anak-anak pada pola jajan tak sehat. Sekali berhenti, maka akan muncul generasi yang tak peduli pada kesehatan asupan.

Kerja ini juga bukan kerja sektoral. Harus ada kerja sama, misalnya saja antara sekolah dengan puskesmas. Jangan sampai puskesmas mengeluh akan kesehatan masyarakat di lingkungannya, tapi tak peduli untuk mendorong sekolah-sekolah memiliki kantin sekolah sehat. Kerja sama yang serat antara sekolah dengan puskesmas menjadi kerja sama yang sangat ideal.

Sekolah adalah taman. Taman tempat menyemai kebiasaan sehat. Dan kansin sekolah sehat adalah arena yang tepat untuk melakukan itu semua. Terus mau apa lagi? Mulailah garap sekolah untuk mempeduli pada kantin sekolah sehat yang selama ini tak pernah dilirik itu. Kantin sekolah biasanya ditaruh di pojokan yang tak terlihat oleh mata orangtua. Sehingga kebobrokannya juga terlindungi dengan aman. Sudah saatnya, kantin sekolah diletakkan di depan sehingga semua orang akan tahu bagaimana pengelolaannya dilakukan. Sekolah akan malu jika borok kantinnya terlihat tranparan di depan hidungnya. Maka kantin sekolah yang letaknya ada di depan sekolah akan terdorong untu menjadi kantin sekolah sehat. Semoga.



...

Komentar

Postingan Populer