Sumber Ketenangan Hati
Sumber ketenangan hati yang paling utama dalam ajaran Islam adalah kedekatan dengan Allah SWT. Di tahun 2025, berbagai kajian keislaman dan riset psikologi terus mempertegas bahwa ketenangan sejati bukan berasal dari kemapanan materi, melainkan dari kondisi spiritual yang stabil.
Berikut adalah sumber-sumber utama ketenangan hati berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah, dan tinjauan kesehatan mental:
1. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Ini adalah kunci utama ketenangan sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd ayat 28: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang".
- Praktik: Mengucap kalimat thayyibah (Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar).
- Manfaat Ilmiah: Riset tahun 2025 menunjukkan dzikir berfungsi sebagai terapi psikospiritual yang menurunkan kadar stres dan kecemasan dengan cara menenangkan sistem saraf pusat.
2. Membaca dan Mentadabburi Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah Syifa (obat) bagi penyakit hati dan kegelisahan jiwa.
- Membaca ayat-ayat suci memberikan rasa aman dan bimbingan hidup yang jelas.
- Surat Al-Fatihah dan ayat-ayat perlindungan (seperti Al-Baqarah: 286) sering digunakan sebagai wasilah untuk meraih kedamaian batin.
3. Salat yang Khusyuk
Salat merupakan sarana komunikasi langsung antara hamba dan Penciptanya. Secara medis, gerakan salat dan fokus dalam bacaannya terbukti meningkatkan gelombang otak alfa yang identik dengan relaksasi mendalam.
4. Tawakal dan Husnuzan (Berprasangka Baik)
Meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah yang Maha Baik membantu seseorang untuk melepaskan beban pikiran. Sikap tawakal membuat seseorang lebih resilien (tangguh) dalam menghadapi ujian hidup.
5. Taubat dan Menjaga Hati yang Bersih (Qalbun Saliim)
Seringkali kegelisahan bersumber dari tumpukan dosa atau penyakit hati seperti iri dan dengki. Melakukan taubat dan memaafkan orang lain adalah langkah penting untuk "membersihkan" ruang di dalam hati agar ketenangan bisa masuk.
6. Berdoa dengan Tulus
Mengadukan segala kesulitan hanya kepada Allah melalui doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW, seperti doa kelapangan dada: "Rabbi isyrah li sadri" (Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku).

Komentar