Lembur, Perlukah?

Kerja lembur hingga malam masih digemari setiap pekerja hingga saat ini. Banyak pekerja yang justru asyik bekerja di kantor. Pertanyaannya perlukah kerja lembur?

Kerja lembur sampai sekarang terus jadi pertanyaan. Di Jakarta, rata-rata setiap orang rela kerja lembur karena alasan uang. Alasan ini memang masuk akal. Sebab, di Jakarta, banyak kantor yang memberikan uang lembur yang sangat menggiurkan.

Rata-rata uang lembur yang diterima pekerja mencapai 10%-20% gaji yang diterima tiap bulan. Di luar negeri, uang lembur bukan alasan utama mengapa banyak pekerja rela lembur. Meski menurut Payscale.com, jumlah uang lembur yang ditawarkan mencapai 20-50 persen gaji per bulan, tetap ada alasan lain yang membuat mereka rela lembur hingga malam hari.

Menurut Payscale.com, beberapa pekerja yakin kerja keras hingga malam hari justru akan memudah karier mereka dalam bekerja. Semakin bekerja keras, maka mereka semakin mudah mendapatkan promosi. Selain itu, banyak orang senang kerja lembur karena tidak ingin terganggu dengan orang lain. Menurut mereka, kerja di waktu normal justru sangat tidak efektif karena lebih banyak terganggu dengan kegiatan orang lain.

David Muir, pembawa acara Primetime, yang tayang di stasiun televisi ABC, mengaku lebih memilih membawakan acara pada malam hari hingga dini hari ketimbang siang hari. Makanya, hingga saat ini dia hanya membawakan dua acara yakni Primetime dan World News Saturday yang tayang pukul 02.00 dini hari. Meski waktunya jadi tidak normal, Muir mengaku sama sekali tidak bermasalah dengan gaya hidupnya ini.

"Justru saya sering mendapatkan penghargaan dari teman-teman atas kerja keras saya ini. Lembur justru membuka lebih lebar kesempatan sukses buat saya," katanya.

John Dunavant, Wakil Presiden FedEx Memphis, juga merasakan hal yang sama. Setiap hari Duvan tidak pernah pulang ke rumah. Setelah selesai bekerja, dia masih ngetem di kantornya di Memphis, dari pukul 22.00 malam hingga pukul 03.00 dini hari.

Selama jam itu, dia bertugas untuk mengeluarkan semua barang-barang kiriman yang diterima FedEx. Dari kerja keras tersebut, Dunavant mengaku telah mendapatkan promosi. Sebelum sampai pada jabatan wakil presiden, Dunavant telah mendapat promosi hingga 17 kali.

"Kerja keras itu justru merupakan satu cara agar kita bisa lebih dikenal," kata Dunavant.

Rand Wilson, juru bicara Communication Workes of America mengatakan, selain uang tambahan yang menggiurkan, kerja lembur sangat diminati karena memang tingkat kompetisi yang terjadi di malam hari lebih kecil dibandingkan malam hari.

"Suasananya lebih santai, lebih nyaman, dan tidak formal. Lebih terfokus pada orientasi objek bukan orientasi proses," kata Wilson.

Meski demikian, Wilson mengaku bahwa konsekuensi yang harus diterima oleh pekerja lembur adalah keluarga.

Menurutnya, waktu bagi keluarga justru tidak ada yang tersisa. Sebab, rata-rata ketika pekerja lembur pulang, seluruh keluarga mereka justru telah tidur terlelap.

Contohnya Dunavant, dia mengaku setiap akhir pekan ia justru lebih banyak menghabiskan waktunya tidur di kamar. Sementara itu keluarganya justru sibuk sendirian Dunavant sendiri mencoba untuk menyesuaikan diri dengan mencoba bergabung dengan mereka. Namun, setelah itu dia justru jadi lebih kecapaian.

"Sebenarnya kalau sudah ketemu celahnya, pasti ada waktu yang lebih banyak untuk mereka," kata Dunavant.

Komentar

Anonim mengatakan…
tergantung sih lembur itu perlu atau ga? kalau aku sih inginnya sering lembur biar dapat uang lemburan yang banyak

Postingan Populer